Sombong adalah keadaan dimana seseorang merasa bangga dengan dirinya sendiri. Memandang dirinya lebih besar/hebat dari pada orang lain, Kesombongan yang paling parah adalah sombong kepada Rabbnya dengan menolak kebenaran dan angkuh untuk tunduk kepada Allah dalam bentuk ketaatan dan menjalankan perintahNYA.
Sombong adalah penyakit hati yang dapat menyerang setiap manusia. Sifat ini tidaklah disukai oleh Allah SWT. Sombong adalah watak utama dari Iblis, sebagaimana yang diterangkan dalam banyak ayat di dalam Al Quran. Allah melarang kita memiliki sifat sombong.
”Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keledai(19)”. (QS. Lukman : 31/18 – 19).
Kadang mudah bagi kita untuk menilai kesombongan orang lain tapi sulit sekali untuk mengakui kesombongan diri sendiri yang justru akan menjadi sifat yang mencelakai kita. Untuk itu teruslah bermuhasabah...agar selalu tunduk dan menjauhi sifat angkuh/sombong.
Dari penelitian beberapa ciri dari orang yang mempunyai sifat sombong/angkuh :
1. Mempunyai akhlak yang kurang baik.
2. Tidak memiliki sopan santun berbicara bahkan kepada orang yang lebih tua.
3. Memandang rendah atau meremehkan orang lain.
4. Menganggap diri nomer satu dan yang terbaik.
5. Kurang amal ibadah dan suka mengejar keduniawian. Jika beramal biasanya hanya untuk pamer/riya agar dipandang baik dan dipuji.
6. Suka mencari dan mencela kesalahan orang lain .
7. Tidak bisa ditegur, apabila ditegur tidak akan ditanggapi.
8. Memilih – milih teman yang dianggap selevel dengannya dan biasanya memiliki pergaulan dengan orang yang sama– sama sombong
9. Susah menerima nasihat, teguran atau kritikan daripada orang lain terutama orang dibawahnya.
10. Merasa diri paling hebat, sempurna, kuat, cantik, berjabatan tinggi, kaya, bijak, mahsyur, dipuji orang, keturunan baik dan sebagainya. Karena perasaan ini mereka yang sombong sangat suka pujian dan gila hormat.
11. Suka memaksakan kehendak dan egois.
12. Susah minta maaf dan senyum pada orang lain.
13. Selalu menonjolkan diri, gengsinya tinggi.
14. Iri hati dan dengki.
15.Tidak ramah dan suka memalingkan muka.
Penyebab Sikap Sombong
Banyak hal dan faktor yang menyebabkan seseorang bersikap sombong, antara lain
1. Faktor Keturunan Yang dimaksudkan dengan faktor keturunan disini dapat dilihat dari berbagai sisi antara lain :
- Seorang anak bisa menjadi sombong karena meniru perilaku kedua orang tuanya yang bersikap sombong, artinya sikap sombong disini diwariskan.
- Adapula orang jadi sombong karena berasal dari keturunan terpandang di masyarakat, seperti keturunan bangsawan, ulama, pejabat dan lain-lain, lantas merasa diri mulia serta memandang orang lain hina dibandingkan dirinya. Sebagai contoh seorang anak yang memiliki orang tua sebagai tokoh besar masyarakat atau memiliki saudara yang sukses berpendidikan tinggi, menjadi membangga-banggakan diri di depan orang lain.
2. Wajah yang cantik dan rupawan, karena wajahnya cantik / tampan kemudian dengan semena-mena mengejek orang lain. Selain itu, orang lain dianggapnya tidak lebih tampan atau cantik daripada dirinya, kemudian ia merasa gagah dengan penampilannya.
3. Memiliki kuasa / jabatan. dengan posisi struktural yang tinggi pada suatu instansi / lembaga terkadang menjadikan seseorang merasa bangga atas kelebihan dan kualitas pribadinya. Dengan jabatannya ia merasa menjadi orang yang paling wajib dihormati.
4. Mempunyai bakat, ilmu pengetahuan atau pandai. Bisa jadi kepandaian menjadi pendorong seseorang itu menjadi sombong kerana dia merasa lebih pandai daripada orang lain. Merasa segala ilmu yang didapat adalah hasil jerih payahnya sendiri, lupa bahwa ilmu adalah Tuhan yang memberi
5. Mempunyai harta kekayaan. Dengan harta dan kekayaan yang berlimpah seseorang merasa segala sesuatunya dapat dibeli dengan uang. Ada perasaan mengabaikan Tuhan dan orang lain terutama yang kurang mampu.
Saudaraku, sebagai manusia kita adalah makhluk yang lemah. Karena itu tak sepatutnya kita merasa diri paling hebat, menguasai ilmu, paling pintar, kaya, cantik, terhormat dan menyombongkan diri di hadapan Allah yang menguasai bumi dan langit.
Rasulullah SAW telah menjelaskan tentang bahaya sifat sombong dan angkuh, sebagaimana diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud, dari Nabi, beliau bersabda, “Tidak akan masuk surga siapa saja yang di dalam hatinya ada sedikit kesombongan (HR. Muslim).
Akibat angkuh sungguh sangat berbahaya. Lawan dari sifat ini adalah tawadhu. Maka sepantasnya, seorang Muslim menjauhkan diri dari sifat sombong dan menumbuhkan sifat tawadhu. Semoga Allah SWT mengisi dan memenuhi hati kita dengan sifat tawadhu. Mudah menerima kebenaran, dan tidak meremehkan orang lain.
Saudaraku, ingat riwayat masa lalu karena angkuh dan sombong Iblis terusir dari surga dan terlaknat hingga Hari Kiamat, bahkan selamanya. Karena angkuh dan sombong, Firaun ditenggelamkan dalam lautan dan jasadnya dipermalukan sebagai ibrah manusia sejagat. Karena angkuh dan sombong, Qarun dibenamkan ke perut bumi berikut harta dan kekayaannya. Senasib dengan makhluk terkutuk lainnya, kaum ‘Aad, kaum Luth, Tsamud, dan lain sebagainya. Semuanya diazab dengan pedih karena kesombongan dan keangkuhan mereka; memandang rendah para rasul yang diutus kepada mereka. Lebih dari itu, mereka pun menolak kebenaran yang disampaikan para rasul.
Ingatlah janji dan peringatan Allah ini maha benar-Nya. Akibat angkuh dan sombong pasti akan sakit dan menyakitkan, hina dan menghinakan, habis dan menghabiskan. Jadi teruslah bermuhasabah agar tawadhu dan jauh dari sifat sombong/angkuh. Berikut ini beberapa tips untuk menjaga diri dari sikap sombong :
1. Jangan telalu banyak Bicara.
Bicralah seperlunya saja dan bicarakan hanya hal-hal yang bermanfaat. Dari beberapa penelitian titik awal dari penyakit sombong adalah berawal dari pembicaraan, terlebih lagi saat bicara biasanya seringkali seseorang melebih-lebihkan yang bisa mengarah pada kesombongan.
2. Bersikaplah rendah hati.
Selalu rendah hati adalah kunci untuk memerangi sifat sombong, tapi perlu diingat! rendah hati bukanlah rendah diri. Maksud dari rendah hati yaitu senang berlaku baik terhadap semua orang dan mampu menerima kelebihan orang lain dan mengakui kelemahan diri sendiri. Selalu menolong orang-orang yang membutuhkan bantuan kita. Sehingga kita tidak berlaku sombong. Sementara itu rendah diri adalah sikap tidak percaya diri, penakut dan menganggap diri lebih jelek dari orang lain, sikap ini tidaklah baik untuk pribadi kita.
3. Jangan merasa dermawan.Lupakan saja pemberian yang telah kita berikan.
Namun jangan pernah melupakan pemberian orang lain terhadap kita. Jangan mengungkit-ungkit apa pun yang pernah kita berikan kepada orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa kita ikhlas memberikan sesuatu kepada orang lain. .
4. Tebarkan senyum dan salam.
Selalu memberi salam, tersenyum dan menyapa kepada setiap orang merupakan ibadah. Maka kita harus bersikap ramah dan tidak sombong. Jauhi sikap memaling muka kita kepada orang-orang sekitar.
5. Senantiasa Bersedekah
Sering – seringlah bersedekah dan jangan sampai kita karena merasa kaya lalu bersikap kikir dan angkuh. Kita harus sering-sering "melihat orang yang dibawah kita". Sehingga kita senantiasa tidak bersikap berlebihan dalam berbagai hal. Sedekah ini haruslah kita lakukan dengan ikhlas tanpa pamrih.
6. Sering membantu orang lain atau tetangga dapat menumbuhkan jiwa sosial dalam diri sehingga terhindar dari sifat sombong.
7. Mengingat masa lalu anda dahulu, bahwa dulu anda bukanlah siapa – siapa namun berkat kerja keras anda dan bantuan orang lain, anda dapat sukses seperti sekarang.
8. Bergaul dengan orang-orang rendah hati sehingga memungkinkan Anda bercermin dari akhlak dan budi pekerti mereka yang baik. Di samping itu, jauhi teman-teman yang berperilaku buruk dan sombong, di mana memungkinkan peluang sifat sombong dan angkuh tertanam dalam diri Anda.
9. Memperbanyak beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa dan selalu bersyukur akan segala pemberian Tuhan.
10. Menyadari bahwa di dunia ini bukan kita satu satu nya manusia hebat, Bahkan banyak yang jauh lebih segala nya dari apa yang kita punya saat ini.
11. Jangan selalu melihat kekurangan orang lain dan membanding kan dengan diri kita. Tapi lihat lah sisi baikdari orang lain dan sisi kekurangan dari diri kita sendiri.
Haritsah bin Wahb Al Khuzai’i berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
,أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ النَّارِ قَالُوا بَلَى قَالَ كُلُّ عُتُلٍّ جَوَّاظٍ مُسْتَكْبِرٍ
“Maukah kamu aku beritahu tentang penduduk neraka? Mereka semua adalah orang-orang keras lagi kasar, tamak lagi rakus, dan takabbur(sombong).“ (HR. Bukhari no. 4918 dan Muslim no. 2853).
Saudaraku jika kita sudah memahami hakikat diri kita dihadapan Allah, maka tidak ada manfaat dan untungnya bersikap sombong. Bila terbersit sedikit saja di dalam hatimu perasaan lebih hebat dari orang lain cobalah lihat lah sekeliling mu jika kau masih merasa lebih baik dari sekeliling mu, maka lihatlah alam semesta ini, kau hanya bagian yang kecil seperti debu di padang pasir. Apalagi setelah kau ingat Allah dan kekuasaanNYA, sungguh kita bukan apa-apa. Dari tanah akan kembali lagi ke tanah.
Wallahu’a’lam bishowab.